Rabu, 31 Desember 2008
Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia
1. Tema : Puisi (kelas 5/1)
Judul : TV Puisi
Tujuan : Menbacakan Puisi dengan intonasi yang tepat.
Prosedur : Berkelompok
Bahan-bahan dan alat :
Kardus
Penggaris
Lem kertas
Doble tape
Gunting
Karton warna
Spidol
Tutup botol / krep botol
Cara Membuat :
Gunting kardus membentuk tv.
Tulis beberapa puisi di kertas warna menggunakan spidol
Gunting kertas warna yang telah dituliskan puisi sesuai dengan ukuran tv
Hiasi depan dan sisi-sisi tv dengan berbagai bentuk .
Display hasil puisi di tv
Selasa, 11 Maret 2008
GloBAlisasi
Globalisasi dan pengaruhnya terhadap nilai-nilai sosial
oleh : Dede kurnia
Globalisasi bukan hanya gejala abad ke 20 atau ke 21. proses ini sudah dimulai berabad abad yang lalu ketika manusia berhasil mengelilingi dunia oleh para pionir sepeti Marcopolo, Magellan, dan
Globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan saling ketergantungan antarnegara dan antar bangsa. Negara-negara dan bangsa-bangsa di dunia kini bukan hanya saling terbuka terhadap satu sama lainnya. Tetapi juga saling tergantung.
Amerika serikat dan Jepang misalnya kedua negara besar dan Negara industri maju. Keduanya memiliki investasi yang besar di seluruh dunia dan juga di kedua belah pihak. Keduanya lebih tergantung satu sama lain secara lebih simetris karena kemampuan dalam bidang finansial, sumber daya manusia, dan teknologi. Nilai mata uang dollar AS dan yen saling bersaling lebih kurang atas dasar kekuatan yang sama. Fluktuasi nilai mata uang yang satu mungkin tidak akan terlalu mempengaruhi nilai mata uang Negara lain, melainkan akan cenderung mempengaruhi nilai mata uang dan perekonomian Negara lainnya seara lebih serius, terutama nengara-negara berkembang. Misalnya krisis moneter yang diderita Negara-negara berkembang seperti
Di tenggah arus globalisasi yang menafikan solideritas dan memingirkan apa yang disebut Bourdieu “modal kultural” profesionalisme memang harus dikembalikan ke makna intinya[1]. Pasar bebas yang merupakan buah dari globalisasi, di mana kemenangan dalam persaingan lebih banyak ditentukan oleh seberapa kuat orang atau kelompok yang bermain di dalamnya. kadar ketahan yang rendah dari nengara-negara berkembang dan dengan tingginya pengaruh globalisasi atas Negara-negara ini dalam bentuk krisis moneter, finansial dan ekonomi tergantung bukan hanya pada kualitas sumber daya manusia, tetapi juga ada kelemahan fungsi lembaga-lembaga sosial, politik, ekonomi dan finansial seta pola dan kebiasaan budaya bangsa di Negara-negara tersebut, misalnya dalam hal etos kerja. Dalam kasus
Tidak kalah pentingnya adalah kenyataan bahwa globalisasi menyebabkan arus yang begitu cepat dan tidak dapat dibendung dari banyak dan beragamnya informasi. Dan arus informasi ini tidak hanya membawa pengetahua tetapi juga berbagai nilai. Apakah nilai-nilai itu bersifat negatif atau bersifat positif, dapat diterima atau tidak dapat diterima, akan bergantung sebagian pada nilai-nilai budaya dan tradisional yang telah berlaku dan dihayati di berbagai Negara berkembang. Mungkin semakin berkembangnya kebiasaan yang mengglobal dalam hal gaya hidup seperti pola berpakaian, kebiasaan makan dan kegiatan rekreasi yang semakin seragam khususnya di kalangan kaum muda di banyak Negara seperti yang disebutkan di atas tidak banyak merugikan, kecuali yang menyangkut implikasi sosial dan ekonomi Negara-negara bersangkutan.
Secara tidak langsung sebagian dari kebiasaan baru juga dapat memiliki implikasi moral. Kebiasaan konsumtif untuk mengunjungi rumah-rumah makan fast food seperti Mc Donald’s, Kentucky Fried chicken, dan sebagainya merupakan beberapa contoh, ironisnya makanan-makanan itu di Negara-negara maju seperti AS dan Inggris sring disebut sebagai junk food (makanan sampah), tetapi di Negara-negara berkembang yang masih dilanda kemiskinan makanan-makann seperti itu hanya bisa dijanglakau oleh golongan menengah yang berduit.
Yang lebih serius implikasi dan pengaruhnya adalah arus dan semakin menyebarnya nilai-nilai tertentu seperti matrealisnme, sebagaimana yang di ungkapkan oleh B Herry Priyono “ bila anda tidak punya uang, anda tidak berhak atas air atau obat. Bila anda tidak dapat membeli anda tidak berhak mendapatkan kebutuhan yang bahkan paling mendasar untuk hidup”[2], konsumerisme, hedonisme, penggunaan kekerasan dan narkoba. Jelas dapat dapat merusak moral masyarakat dan kehidupan bangsa di Negara berkembang, terutama generasi mudanya.
Negara-negara berkembang dalam hal ini mengalami dilema. Pola atau
Malasah yang diadapi Negara-negara bekembang bukanlah bagaimana melawan globalisasi, karana itu tidak mungkin dilakukan tanpa harga dan resiko yang tinggi pula. Begitu pula, kita tidak dapat bersikap a priori menolak apa saja yang datang bersama arus globalisasi, miasalnya dengan dalih itu semua adalah budaya dan nilai-nilai “ Barat” , yang serta merta dinilai sebagian “ bertentangan dengan tradisi dan nilai-nilai budaya kita. Sebagian dari nilai-nilai yang dibawanya juga bersifat positif, sehingga jika perlu kita mengubah budaya kita.
[1] Kompas, selasa 18 Desember 2007
Ø Sindunata, Menggagas Paradigma Baru Pendidikan “Demokratisasi, Otonomi, Civil Society, dan Globalisasi. Kanisius: 2000
[2] ibid
[3] Abdul Azis, Aceng. Dkk. Islam Ahlussunnah Waljama’ah di Indonesia “Sejarah, Pemikiran dan Dinamika Nahdlatul Ulama”. Pustaka Ma’arif NU.
Minggu, 09 Maret 2008
RPP Que!
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
RPP
Sekolah : Mts Negeri Parung
Mata Pelajaran : IPS
Kelas/ Semester : VIII / 2
Standar kompetensi
Memahami kegiatan ekonomi
Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan permasalahan angkatan kerja dan tenaga kerja sebagai sumber daya dalam kegiatan ekonomi serta peranan pemerintah dalam upaya penangulanganya.
Materi Pokok
Ketenaga Kerjaan
Indikator
o Menjelaskan pengertian tenaga kerja dan kesempatan kerja
o Menidentifikasi permasalahan dasar yang berhubungan dengan tenaga kerja di
o Mengidentifikasi dampak penganguran terhadap keamanan lingkungan
o Mengidentifikasi peranan pemerintah dalam permasalahan ketenaga kerjaan
Alokasi Waktu : 40 X 2 Menit
Metode pembelajaran :
- Stik
- Ceramah
- Diskusi
- Information seach
- Observasi
- Tanya jawab
- penugasan
Pendahuluan 10 menit
Membangkitkan motivasi dan menggali pengetahuan awal siswa-siswi dengan cara menyatakan apa yang dapat kalian lakukan setelah kalian lulus dari sekolah? Mengapa? Pertanyaan ditujukan secara seimbang kepada siswa dan siswi
Kegiatan inti 60 menit
1) Guru membentuk kelompok sesuai dengan menyebutkan angka dari 1-6 kemudian diulang sampai semua siswa dan siswi menyebutkan angka tersebut, kemudian mereka berkelompok sesuai dengan angka yang telah mereka sebutkan.
2) Guru meminta siswa-siswi berdiskusi tentang apa yang dimaksud dengan tenaga kerja dan kesempatan kerja, apa saja yang menjadi permasalahan dasar dengan tenaga kerja di
3) Guru mengamati keaktifan siswa-siswi di masing-masing kelompok.
4) Masing-masing kelompok memajang hasil kerja diskusi.
5) Masing-masing kelompok secara lisan mempresentasikan hasil diskusi dengan juru bicara siswa dan siswi sedangkan kelompok lain memberikan tanggapan
Penutup 10 menit
Guru mengadakan refleksi
Guru bertanya kepada siswa-siswi
Apa yang kalian pelajari hari ini?
Ada yang belum dipahami?
Bagaimana poses belajar hari ini?
Media dan sumber belajar
LKS, Buku paket, lingkungan, kertas copy-an.
Evaluasi
1. Teknik penilaian
- Tes tulis
- Persentasi kelompok
2.Bentuk instrument
- Tes uraian
- Kecakapan kelompok dalam mempresentasikan hasil diskusi
3. Soal/ intrumen
1) Jelaskan pengertian tenaga kerja dan kesempatan kerja?
2) Sebutkan permasalahan dasar yang berhubungan dengan tenaga kerja di
3) Sebutkan dampak penganguran terhadap keamanan lingkungan !
4) Apa saja peranan pemerintah dalam permasalahan ketenaga kerjaan?
Senin, 21 Januari 2008
Sejarah SinGKat diNAmai hiJRiah
Tahun Baru Islam 1429 Hijriah
Sejarah Singkat Awal Mulai dinamai Tahun Hijriah
Peristiwa hijrahnya Rasulullah saw dilatar belakangi oleh tekanan-tekanan kaum kafir Quraisy terhadap Rasulullah. Tekanan yang begitu berat bahkan sampai membahayakan Rasulullah saw dikarenakan banyak kaum kafir Quraisy yang mengikuti jejak Rasulullah untuk menyakini bahwa tiada Tuhan selain Allah dan mengakui Muhamad sebagai Rasulullah. Turunlah wahyu dari Allah agar rasulullah saw melakukan hijrah menuju Madinah. Maka ketika tercium oleh kaum kafir Quraisy recana Rasulullah untuk melakukan hijrah, mulaila kaum kafir Quraisy tersebut melakukan penjagaan ketat terhadap diri Rasul dan para pengikutnya. Kebetulan pada malam itu Rasulullah saw berada di rumah sayyidina Ali, sehingga rumah itu dikepung oleh orang-orang kafir Quraisy, tanpa ada celah sedikitpun untuk melarikan diri Untuk dapat menghidari penjagaan ketat dan ancaman dari kaum kafir Quraisy terpaksa rasulullah melakukan hijrah secara diam-diam.
Berkat keberanian dan kecerdikan Rasulullah akhirnya beliaupun mampu meloloskan diri dari kepungan tersebut dan terus menuju ke goa Tsur untuk dapat bertemu denngan Abu Bakar dan sekaligus bersembunyi di
Tahun Baru Hijriah 1 Muharam 1429 H
Jarak yang berdekatan antara perayaan tahun baru Masehi dan tahun baru hijriah memberikan gambaram yang sangat jelas, dimana umat muslim Indonesia yang jumlahnya melebihi dari 80% dari keselurahan penganut agama di Indonesia sangat mempersiapkan segala keperluan untuk menyambut tahun baru tersebut. Bahkan ketika perayaannya yaitu tepat 1 Januari 2008 kebanyakan masyarakat Idonesia termasuk umat Islam sangat antusias menghadiri perayaan pergatian tahun yang di pusatkan di silang monas, walaupun hujan pada saat menguyur ibu kota.
Tetapi sebaliknya, saat pergantian tahun baru Hijriah dimana ini merupakan tonggak sejarah kemajuan Islam yang diperjuangkan oleh Rasulullah dan para sahabat, sedikit sekali kita merayakan pergantian tahun tersebut, hal ini dibuktikan dengan sangat sepinya sangat pergatian tahun baru Hijriah berbeda dengan pergatian tahun Masehi yang diersiapkan dengan sedemikian rupa.
Ini merupakan tanggung jawab kita sebagai umat muslim untuk lebih mensosialisasikan tahun baru Hijriah karena ini merupakan dari identitas kemusliman kita oleh karena itu ada bebrapa factor untuk dapat mewujudkan hal tersebut diantaranya:
Ø Membiasakan penggunaan penangalan dengan tanggal Hijriah
Ø Mengajarkan tentang tahun baru Hijriah sejak dini kepada generasi Islam
Ø Merayakan pergantian tahun baru Hijriah dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat